Minggu, 22 April 2018

Novel Pengantin Surga Karya Anggota IGI Lhokseumawe Diluncurkan


BERITA PENDIDIKAN, LHOKSEUMAWE- Novel Pengantin Surga, Balada Jamaah Haji yang Berlayar Bersama Tsunami karya Hamdani Mulya anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI) resmi diluncurkan di Aula MAN Lhokseumawe. Acara peluncuran buku terbitan Maghza Pustaka Margomulyo, Yogyakarta tersebut berlangsung pada Sabtu, 21 April 2018 di sela-sela momen acara pelepasan siswa kelas XII MAN Lhokseumawe yang akan tamat.
Peluncuran novel Pengantin Surga di hadapan ratusan siswa juga disaksikan oleh puluhan guru dan Kepala MAN Lhokseumawe, Abdul Razak, S.Ag berlangsung sukses.
IMG_20180421_173305.jpg
Foto: Hamdani Mulya Meluncurkan Novel Pengantin Surga di Aula MAN Lhokseumawe.
Hamdani penulis novel yang berkisah tentang sejarah tsunami Aceh itu merupakan guru bidang studi Bahasa Indonesia di MAN Lhokseumawe juga adalah seorang penulis pegiat literasi. Hamdani juga anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Lhokseumawe.
IMG_20180421_173516.jpg
Foto: Muhammad Ridwan (kiri) dan Hamdani Mulya (kanan) pada momen penyerahan cenderamata novel Pengantin Surga.
Torehan pena Hamdani telah menambah ragam buku bertema sejarah Aceh dalam khazanah sastra tanah air serta menyemarakkan ragam katalog dalam terbitan perpustakaan nasional. Tahun 2017 lalu, Hamdani juga berhasil menerbitkan sebuah buku bertema kearifan lokal Aceh berjudul Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh.
IMG20180421131445.jpg
Foto: Hamdani Mulya (kiri) dan Muhammad Ridwan (kanan) berfose bersama novel Pengantin Surga.
Pengantin surga adalah debut perdana karya Hamdani dalam genre (jenis) sastra berbentuk novel. Pada peluncuran buku tersebut Hamdani memberikan hadiah cenderamata kepada salah seorang siswa pecinta buku bernama Muhammad Ridwan, siswa pegiat literasi dan penulis di buletin Rohani Islam (Rohis) MAN Lhokseumawe.
IMG_20180419_124016.jpg
"Saya menulis novel Pengantin Surga untuk mengenang 13 tahun tsunami Aceh, buku sebagai saksi sejarah dokumenter peradaban manusia," ungkap Hamdani yang juga Pembina Jurnalis di MAN Lhokseumawe.
Hamdani berharap semoga buku ini menjadi referensi perpustakaan dan menjadi rujukan sejarah dan sastra di sekolah dan perguruan tinggi. (Sumber Berita: Dokumentasi Jurnalis MAN Lhokseumawe.)

Novel Pengantin Surga Bertema Tsunami Diterbitkan


Data Buku
Judul : Pengantin Surga; Balada Jamaah Haji yang Berlayar Bersama Tsunami
Penulis : Hamdani Mulya
Tebal : xiv+78 hal
Penerbit : Maghza Pustaka, Yogyakarta
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-6669-96-4
Novel ini berjudul Pengantin Surga, Balada Jamaah Haji yang Berlayar Bersama Tsunami. Yang berkisah tentang tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Bercerita tentang sepasang jamaah calon haji asal Aceh yang gagal berangkat karena meninggal disebabkan oleh tsunami yang datang tiba-tiba menjelang keberangkatan ke tanah suci Mekkah. Serta merekam sejarah seorang teungku (ustaz) yang kehilangan seorang anak gadis hafiz Al-Qur’an, anak kesayangannya karena bencana tsunami yang memporak-poranda Aceh.
Karya sastra yang muncul ke ranah publik berbentuk novel umumnya selalu dilihat dari dua sisi, yaitu nilai estetika dan pesan moral yang terkandung di dalam nya. Lalu wujud ini menjadi catatan atas peristiwa yang pernah mendera sebuah wilayah, dan penulis menjadi juru berita atas realita yang ada.  Realitas musibah, kerugian harta benda, korban jiwa, dan tangis para korban.
Novel selain bagian dari genre (jenis) sastra ternyata juga menjadi rekaman dokumenter sejarah peradaban manusia. Novelis mencatat dan menuangkan berbagai tragedi memilukan dalam karyanya. Lalu, sastra itu jadilah barang antik dan klasik yang menjadi bahan referensi bagi para penulis dan penikmat sejarah dalam sastra. Melalui karya sastra penulis berekspresi menyuarakan bentuk duka citanya. Nilai estetika dengan kedalaman makna, bahkan metafora serta analogi lainnya terkait sejarah bencana adalah bagian tak dapat dipungkiri. Novel ini ditulis dalam rentang sejarah yang panjang dan berliku, ditulis dalam kurun waktu selama 13 tahun. Mulai ada ide penulisan novel ini sejak tsunami datang 26 Desember 2004 dan selesai 31 Desember 2017.Ditulis untuk mengenang dan memperingati musibah dunia, 13 tahun tsunami Aceh.
Untuk pengembangan sastra dalam kancah sastra tanah air. Saya berharap nantinya akan muncul genre (jenis) novel maupun cerpen katagori sastra sejarah. Karya sastra yang mencatat sejarah-sejarah. Artinya sastra sejarah adalah sastra yang berkisah tentang sejarah nasional, sejarah daerah, dan sejarah dunia. Sastra model ini akan membantu para siswa dan mahasiswa dalam proses pembelajaran sejarah di sekolah dan kampus.
Mudah-mudahan bermanfaat dalam rangka pengembangan karya sastra yang bercorak sejarah dalam sastra. Selamat membaca dengan harapan dapat menjadi pengalaman yang berguna lewat amanat yang dapat dipetik dari novel ini. Penulis senantiasa menanti setiap masukan baik bersifat kritik, saran, maupun tanggapan dari pembaca untuk menambah wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan bagi penulis sendiri. Penulis berharap kepada ahli sastra untuk mengapresiasikannya sebagai pertimbangan bagi penulis dalam menulis karya dalam bentuk lainnya suatu hari nanti. Hanya Allah Yang Maha Sempurna dan kesempurnaan itu hanya milik-Nya. Amin.
Foto: Hamdani Mulya Penulis Novel Pengantin Surga.


.










Rabu, 18 April 2018

Novel Pengantin Surga, Balada Jamaah Haji yang Berlayar Bersama Tsunami


Sebuah karya sastra kadang kala lahir dari gejolak jiwa, adakalanya sebuah karya juga lahir ke ranah publik terinspirasi dari bencana. Begitupun tsunami yang melanda Aceh, tanah Serambi Mekkah pada 26 Desember 2004 menginspirasi penulis untuk mencatat berita duka serta tangis air mata dalam sebuah buku.
Novel Pengantin Surga merupakan sebuah karya sastra yang merekam kisah pilu para korban tsunami Aceh dalam wujud sebuah buku, ditulis oleh Hamdani Mulya putra kelahiran tanah Pasai/Pase, Aceh Utara 10 Mai 1979. Novel Pengantin Surga ditulis dalam kurun waktu yang panjang dan berliku.
Novel ini merupakan karya perdana Hamdani Mulya dalam bentuk novel. Sebagai seorang guru Hamdani menuangkan nilai sejarah, pendidikan, serta pesan moral lainnya dalam karyanya tersebut. Ia mencoba mengajar dalam bentuk buku. Sebelumnya Hamdani juga telah berhasil menggores pena di lembaran buku berjudul Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh diterbitkan oleh Afkaribook, Banda Aceh.
Novel yang diterbitkan oleh Maghza Pustaka Yogyakarta tersebut meluncur pada bulan April 2018. Semoga menjadi dokumenter sejarah manusia, sejarah Aceh yang pernah didera luka. Namun dibalik bencana itu, tentu ada hikmahnya.