Minggu, 26 Juni 2016

Merekam Jejak dan Jasa Ibunda Sultan Malikussaleh

MAKAM PUTRI BETUNG (PUTRO BEUTONG) IBUNDA SULTAN MALIKUSSALEH
Makam Putri Betung (Putro Beutong)
Makam Putri Betung (Putro Beutong) ibunda Sultan Malikussaleh. Kurang perawatan butuh perhatian semua pihak. Dari kandungan ibunda Putri Betung lahir seorang raja Muslim termasyhur di kerajaan Samudra Pasai, Aceh. Namun sayang jasa ibunda dihargai tidak sebanding dengan kemegahan Pasai sebagai sejarah warisan peradaban dunia. Berlokasi di desa Rheng Bluek, Kec. Meurah Mulia, Kab. Aceh Utara. Padahal makam ini tidak terisolir sangat dekat dengan jalan raya. Hiruk-pikuk kenderaan yang melintas jalan kecamatan Geudong-Jungka Gajah membuat orang-orang yang pernah bercita-cita untuk kembali mengulang masa kejayaan Aceh seperti masa Sultan Malikussaleh, lupa. Miris memang!, ironis rasanya ketika hari ini kita lupa jasa nenek moyang. Karena di tangan Ibunda Putri Betung, Sultan Malikussaleh besar menjadi Raja sehingga Pasai disegani dunia ketika itu. Mana tangan-tangan dermawan yang mau merawat sejarah nenek moyang kita? Yang begitu gagah merawat raja yang sampai saat ini kita kagumi. Sering saya melewati kuburan ibunda sultan yang semoga selalu diberi rahmat Allah dan diluaskan kuburnya ini. Sampai hari ini, ketika Museum Islam Samudra Pasai sudah dibangun. Namun sayang makam ibunda sultan, famplet papan nama situs sejarah saja belum ada. Warna cat pagar lapuk dimakan usia. Di sinilah ibunda Putri Betung berbaring. "Aku selalu mengingat jasamu. Dirimu kukenang sepanjang masa. Aku mencintaimu laksana menyayangi ibu kandungku sendiri, karena engkau adalah nenek pahlawanku". (Hamdani, S.Pd. Penulis adalah Pengamat Sejarah Aceh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.