Syair Orang Sehat yang saya tulis berikut terinspirasi dan dipengaruhi oleh puisi berjudul Puisi Penghuni Rumah Sakit (Puisi Orang Sakit) karya Profesor Ali Hasjmy (dibaca Ali Hasyimi). Karya seorang ulama yang sastrawan. Ali Hasjmy adalah penulis produktif, bapak bahasa dan sastra Asia Tenggara. Ali Hasjmy adalah putra terbaik bangsa Indonesia pada masa hidupnya. Sampai kini karyanya masih dibaca dan menjadi rujukan pembelajaran di sekolah-sekolah. Bukunya yang terkenal antara lain Semangat Merdeka terbitan Bulan Bintang, Jakarta.
SYAIR
ORANG SEHAT
Karya Hamdani Mulya
(Kepada Ali Hasjmy)
Ali Hasjmy melantunkan
Syair selagi sakit
Maka aku
tuliskan syairku
di waktu sehat
Pergunakanlah sehatmu
sebelum datang sakitmu
untuk menimba ilmu
mencari nafkah anak
istri
Bersedekah lagi semasih
ada
Jika sehat masih ada
carilah ilmu sebanyak-banyaknya
rajin ibadah kepada
Allah
pagi dan petang baca Al-Qur’an
Sehat itu rahmat Allah
nilainya besar untuk hamba-Nya
bersyukurlah kepada Allah
beribu-ribu rahmat untuk hamba-Nya
Ini syair orang sehat
sebagai pengingat isi nasehat
ingatlah Allah setiap saat
rajinlah shalat yang lima waktu
Jika sakit sudah datang
waktu sempit tiada lapang
hanya tinggal menunggu ajal
beruntunglah orang-orang
yang banyak amal kebajikan
Wahai kawan yang aku sayang
waktu sehat persiapkan bekal
carilah banyak amal shaleh
pergi ke dayah atau madrasah
Badan masih sehat, kuat berjalan
ke masjid Allah kamu tujuan
badan yang segar, tubuh yang bugar
pergilah berjalan ke
arah benar
kuat tubuh juga kuat
iman
Ini syair orang sehat
sebagai obat pengingat insan
manusia ciptaan Tuhan
takwalah dirimu dan
tawakal
Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang
Maha menerima taubat
hamba-Nya
Jika kamu banyak dosa
Mohon ampunlah kepada Allah
Ini syair orang sehat
Pemberi semangat bagi pejuang
Bagi muridku yang sedang belajar
rajinlah baca buku dan latihan
Ilmu yang bermanfaat
terus dikejar
untuk bahagia dunia
akhirat
Yang paling penting ilmu agama Islam
sebab dunia hanya tempat singgahan
Ilmu tauhid sangat perlu
Ilmu akidah wajib dituntut
Wahai muridku yang kusayang
Rajin belajar raih cita-cita
Jadi orang yang berguna
Baik akhlak sopan bertutur
Haji yang mabrur tunailah
ke Tanah Suci
Ini syair orang sehat
Yang kutulis sebagai pengingat
Sebelum datang waktu sakit
Ilmu sedikit aku sumbangkan
Ini nasehat yang aku ukir
Dalam bait syair, puisi namanya
Puisi lama, puisi modern
Aku gabung dalam bahasa
Namanya syair atau puisi
Isinya penting diambil makna
Jika isinya kurang berkenan
Perbaikilah hai kaum muda
Negeri ini di tanganmu
Sayangilah akan rakyatmu
Wahai pemuda yang sehat
Sayangilah rakyat yang miskin papa
Berilah mereka makanan bergizi
Bangun rumah sakit di
pelosok desa
Wahai pemuda yang sehat
Marilah membangun bangsa
Negeri yang maju di
tanganmu
jangan sia-siakan jasa
ulama
Ulama itu warisnya Nabi
Pemberi nasehat untuk
rakyatnya
Ini syair orang sehat
Sebagai obat penyejuk jiwa
Untuk anaku kutujukan
Rajin belajar hai pemuda
Carilah ilmu dunia akhirat
Sebagai bekal hidupmu kelak
Jadilah generasi cerdas
Jangan lemah dalam berjuang
Ini syair orang sehat
Untuk nasehat bagi manusia
Jika engkau punya harta
Sumbanglah ke jalan agama
Bangun masjid dan madrasah
Jembatan patah bangun kembali
Berjuang Fisabilillah
Allah balas dengan
pahala
Hari kiamat Allah
gantikan
Dengan kenderaan masuk surga
Bulan ramadhan rajin puasa
Sembelih kurban di hari raya haji
Bagi pegawai negeri yang punya gaji
bagi-bagilah ke anak yatim
Yang piatu pun disayang
Uang disumbang untuk fakir miskin
Jika yang wajib sudah ditunaikan
Sunat pun dilaksanakan
Untuk bagus baca Al-Qur’an
Belajar tajwid wahai Cut Intan
Hadis Nabi pun diamalkan
Jadi ajaran dan panutan
Jika selesai engkau
mengaji
Berjalanlah mencari
karunia Tuhan
Rajin bekerja berikhtiar
Bagilah waktu secara
tertib
Datang maghrib shalat-lah engkau
Bahagia di akhirat dengan ilmu
Bahagia di dunia pun perlu ilmu
Sungguh beruntung yang demikian
Ini syair orang sehat
Sebelum sekarat carilah ilmu
Waktu muda jangan lalai
Jika kau mau tidak menyesal
Pergilah engkau ke madrasah
Malam hari ke mushalla
Lhokseumawe, 23 April 2013
SYAIR
ORANG MUDA
Karya Hamdani Mulya
Pemuda kau adalah harapan bangsa
pemuda negeri ini adalah
Warisan pahlawanmu
Pemuda paculah semangat
demi agama Islam, nusa
dan bangsa
Pemuda engkau harus cerdas
Bersaing demi kemajuan bangsa
Pemuda ! Tanah air ini ada di tanganmu
janganlah engkau lemah
dan cengeng
karena masih ada harapan
untuk meraih masa depan
Pemuda ! Jadilah cendekiawan
Engkau adalah cerdik pandai
Yang punya ilmu dan iman
Pemuda kami adalah generasi tua
Yang hanya menitipkan pesan-pesan:
“Menulis dengan iman,
Menulis untuk membesarkan Islam”
Pemuda belajarlah kepada
Seorang guru terpercaya
guru yang cerdas ilmu
dan cerdas imannya
Inilah guru kita, guru bangsa:
di Jawa Barat Abuya Yahya Cirebon
itulah panggilan disapa namanya
di Aceh ulama muda Teuku Zulkhairi
Pemuda yang cerdas imannya
Pemuda teruslah melanjutkan
Perjuangan para pahlawan
Jangan engkau lalai dengan
Kilauan emas permata
Lalu engkau lupa akan tugasmu
Pemuda janganlah engkau
berpangku tangan
masih banyak jembatan putus
dan anak-anak tidak
dapat
ikut Ujian Nasional
Taukah engkau pemuda ?
bahwa di sini masih
banyak perut petani yang
lapar
pemuda berilah makan
anak-anak negeri
yang kering kerontang
Pemuda ! Mampukah engkau
melanjutkan
perjuangan nenek moyang
kita
mudah-mudahan engkau
pemuda
mewarisi jiwa Teuku Umar
dan Teungku Chiek Di
Tiro
Rela tubuh berpeluh
dan berlinang air mata
Demi anak cucunya
Pemuda ! Kami titipkan
salam
dan nasehat perjuangan
padamu
Kami tulis syair ini
kala kami
mengajar siswa di madrasah
Sebagai pengingat generasi
Yang ingin negerinya termahsyur
Lhokseumawe, 23 April 2013
Menyesal
Puisi karya Ali Hasjmy
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.