Rabu, 19 Desember 2018

Biografi Singkat Ulama Aceh

Abi Cot Seunira (Tgk.H.Muhammad) Ulama Aceh dalam Sejarah

Oleh Tgk. Hamdani, S.Pd
Penulis sejarah ulama Aceh
IMG-20170810-WA0016.jpg
Foto: Tgk.H.Muhammad (Abi Cot Seunira)
Ulama merupakan pewaris para Nabi yang sangat berjasa dalam berdakwah. Menyebarkan syiar Islam ke seluruh penjuru dunia. Ulama laksana lampu di permukaan bumi. Meninggalnya ulama bagaikan padamnya lampu di permukaan bumi. Ulama selalu ikhlas dalam mengajarkan umat di balai pengajian, dayah (pesantren), surau, bahkan di madrasah-madrasah ulama selalu hadir mengajari umat agar lebih mengenal Allah.
Dengan berbekal ilmu dari para ulama dunia terasa terang dengan khazah keilmuan. Siapa saja yang memuliakan ulama berarti orang tersebut sama dengan telah memuliakan Nabi Muhammad, karena ulama adalah waris para Nabi yang mewariskan ilmu kepada umat.
Salah satu sosok ulama yang patut menjadi teladan adalah almarhum Abi Cot Seunira. Beliau bernama lengkap Tgk.H. Muhammad pimpinan pesantren Darul Aman Cot Seunira, desa Paya Kambuek, Kec. Meurah Mulia, Kab. Aceh Utara.
Tgk. H. Muhammad Cot Seunira lahir pada tahun 1945 dan berpulang ke hadirat Allah, menghadap sang khalik pada tahun 2014.
Abi Cot Seunira begitu beliau akrab dipanggil oleh murid-muridnya. Seorang ulama yang rendah hati dan bersahaja panutan umat. Seorang guru bagi rakyat Meurah Mulia secara khusus dan panutan bagi rakyat Aceh.
Abi Cot Seunira merupakan lulusan dayah terkemuka Babussalam Blang Bladeh, Kab. Bireuen. Setelah menetap di kampung tanah air nya Paya Kambuek, Abi Cot Seunira mendirikan sebuah dayah bernama Darul Aman. Beliau sendiri menjabat sebagai pimpinan hingga akhir hayatnya.
Setelah Abi Cot Seunira berpulang ke rahmatullah, menghadap Allah Yang Maha Kuasa. Tampuk pimpinan dayah Darul Aman dipimpin oleh Tgk. Muhibuddin atau yang dikenal dengan nama Akhi Muhib. Tgk. Muhibbudin merupakan anak sulung dari Abi Cot Seunira. Tgk. Muhibuddin adalah seorang teungku alumni dayah terpadu Ruhul Islam, dan beliau juga pernah mengenyam pendidikan di beberapa dayah tersohor lainnya di Aceh antara lain di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Demikianlah riwayat ringkas ini. Orang-orang yang berjasa bagi dunia pendidikan, ilmunya terus mengalir sebagai amal jariah. Namanya selalu dikenang umat. Mereka dengan ilmunya telah memberi bukti bahwa mereka pernah hadir ke dunia untuk mengabdi bagi kemajuan pendidikan Islam, nusa, dan bangsa.

"Ulama itu bagaikan embun di pagi hari
Hangat di dekat sejukkan sanubari
Tunjuki umat Muhammad kala gerah di kalbu
Pemberi minum di saat haus ilmu." (Tgk. Hamdani, S.Pd).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.