RIWAYAT SINGKAT ULAMA ACEH
Oleh Tgk. Hamdani, S.Pd.
Guru MAN Lhokseumawe
Ulama yang
terkumpul dalam riwayat singkat ulama Aceh ini merupakan ulama yang pendakwah,
cerdik pandai, intelektual, penulis buku, dan ilmuan muslim yang patut menjadi
contoh teladan. Ulama merupakan pewaris para nabi yang sangat berjasa dalam
menyebarkan syiar Islam di seluruh penjuru muka bumi. Riwayat singkat ulama
Aceh ini disusun untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan sejarah Islam.
1.
Tgk. Abuya Muda
Waly Al-Khalidy
Almarhum
Abuya Muhammad Muda Waly lahir di Labuhanhaji,
Aceh Selatan. Pendiri dayah (pesantren) Darussalam yang bergelar Syaikhul Islam
Al-Kaamil Al-Mukammil Al-Arif Billah Abuya Muhammad Waly Al-Khalidy (1917-1961
M). Gubernur Aceh juga menetapkan Abuya Syekh Muhammad Muda Waly sebagai tokoh
pendidikan Aceh, karena jasa almarhum dalam berjuang memajukan pendidikan di
Aceh ini.Gelar Abuya Muda Waly ditetapkan dalam rapat alim ulama
di Darussalam pada
tahun 2009. Sehingga beliau bergelar Syaikhul Islam. Kemudian pada
tahun 2007 di Masjid Raya Baiturrahman melalui kajian Islam tingkat
tinggi para ulama Aceh telah menetapkan gelar Al-Arif Billah
untuk Syekh Muda Waly. Seorang ulama yang termasyhur di kalangan masyarakat Aceh
dan Padang serta menjadi rujukan bagi penulis sejarah Islam nusantara.
2.
Tgk. H. Hasanul
Basri HG
Abu Mudi
merupakan ulama kharismatik Aceh termasyhur. Pelopor berdirinya Institut Agama
Islam Al-Aziziah Samalanga. Satu-satunya dayah terpadu tingkat perguruan tinggi
Islam di seluruh Indonesia. Telah menjadi contoh dan studi banding bagi
daerah-daerah lain di nusantara. Ulama yang juga penulis kitab. Sosok
inspiratif yang menjadi contoh bagi perkembangan pendidikan di Indonesia dan
Asia Tenggara.
3.
Tgk. H. Ibrahim
Bardan
Abu Panton
adalah salah seorang ulama yang akrab dengan murid-muridnya. Penulis buku
resolusi konflik. Beliau menawarkan cara-cara menyelesaikan konfik dengan
cara-cara bijak dan lembut. Almarhum pernah menjadi pimpinan dayah Malikussaleh
Panton Labu, Aceh Utara. Sering menjadi pembicara pada muzakarah (musyawarah) ulama
Aceh.
4.
Tgk. H. Mustafa
Ahmad
Abu Paloh Gadeng
adalah seorang ulama kharismatik yang sangat lembut dalam berdakwah. Namun
tegas dalam melawan arus pengaruh budaya asing. Seorang ulama tempat
berlabuhnya hati rakyat tempat meminta nasehat dan petuah-petuah. Beliau
merupakan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Kab. Aceh Utara. Ulama ahli
tauhid dan fikih. Sosok yang dikagumi oleh rakyat dan muridnya. Ulama yang
termasyhur di seluruh penjuru Aceh.
5.
Tgk. Abdul Jalil
Bin Hamzah
Seorang ulama
yang sering dipanggil Tgk. Samakurok adalah ulama yang memiliki keramat. Ulama
yang lembut dan rendah hati. Hidup sederhana tetapi bersahaja. Lahir sekitar
tahun 1954 yang diperkirakan oleh ahli sejarah Aceh, di desa Paya Kambuek, Kec.
Meurah Mulia, Kab. Aceh Utara. Meninggal di tempat yang sama pada tahun 1971
pada usia 47 tahun. Tgk. Samakurok adalah ayahanda dari Tgk. H. Abdullah yang
sekarang menetap dan tinggal di kampung yang sama.
6.
Prof. Dr. Tgk. H. Muhibuddin
Waly
Abuya Muhibuddin Waly atau yang akrab disapa Abuya Profesor
merupakan salah seorang ulama yang penulis buku. Ahli fikih yang dikagumi oleh
rakyat Aceh, karena ulama itu adalah pewaris nabi. Merupakan salah seorang anak
ulama terkemuka Abuya Muhammad Muda Waly dari Labuhahhaji, Aceh Selatan.
Pendapat dan pandangan Abuya Muhibuddin sering dijadikan sebagai rujukan bagi
ulama Aceh lainnya.
7.
Tgk. H. Abdul
Manan
Tgk. Abdul Manan
merupakan seorang ulama yang sering mejadi narasumber dan moderator pada acar
seminar Islam serta muzakarah ulama Aceh. Beliau adalah ulama yang politisi
mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kab. Aceh Utara. Juga menjadi
penceramah dan khatib di mimbar-mimbar masjid di Aceh. Ulama ahli tauhid dan
fikih ini sering juga menjadi guru pengajian di masjid dan meunasah (surau).
8.
Prof. Dr. Tgk.
H. Muslim Ibrahim, MA
Abu Profesor
Muslim adalah salah seorang ulama intelektual kampus. Beliau merupakan guru
besar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Seorang penulis dan
pengasuh rubrik tanya jawab tentang hukum Islam di surat kabar. Ulama alumni
Mesir yang lembut ini adalah putra asli kelahiran Matang Glumpang Dua, Kab.
Bireun. Sering mewakili Aceh ke tingkat nasional. Beliau adalah seorang ilmuan
muslim yang patut menjadi contoh bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.
Mantan Ketua Mejelis Permusyawaratan Ulama Aceh.
9.
Drs. Tgk. H. Djamaluddin
Waly
Abuya
Djamaluddin Waly adalah salah seorang ulama Aceh terkemuka. Abuya
Djamaluddin Waly sering memimpin zikir dan doa bersama yang diberi nama dengan
majelis Zikir Al-Waliyyah di Masjid Raya
Baiturrahman Banda Aceh. Abuya
Drs. Djamaluddin Waly sebagai ulama Aceh yang mencintai
rakyat ternyata juga piawai dalam menulis syair. Beliau
adalah seorang ulama Aceh yang sastrawan.
Selain sebagai ulama Aceh dan sastrawan
ternyata Abuya Djamaluddin Waly juga seorang politisi andal yang termasuk
lumayan lama berkiprah di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Daerah Istimewa Aceh (1968-1987) dan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (1987-1999) di
Senayan Jakarta. Juga sering menjadi pembicara pada acara seminar Islam
serta menjadi penceramah di masjid.
10. Drs. Tgk. H. M. Daud Hasbi, M.Ag
Abi Daud adalah seorang ulama dan
pejabat negara. Beliau merupakan mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.
Aceh Utara. Seorang ulama yang tegas dalam berdakwah. Pelopor bangkitnya dayah
terpadu di provinsi Aceh. Pendiri dayah Jeumala Amal Lueng Putue dan dayah
Inshafuddin Banda Aceh. Namun Abi
Daud merupakan asli putra kelahiran desa Paya Kambuek, Kec. Meurah Mulia yang
beribukota Jungka Gajah, Kab. Aceh Utara. Sosok yang disegani dan dikagumi di
seluruh penjuru Aceh karena berwibawa dan bersahaja.
11. Tgk. H. Faisal M. Ali
Ulama muda yang satu ini sering menjadi nara sumber pada
seminar Islam di Majelis Permusyawaratan Ulama dan sering diundang oleh
Perguruan Tinggi Islam sebagai pemateri mengenai syariat Islam. Abi Faisal
Sibreh juga akrab dengan mahasiswa dan intelektual muslim. Beliau adalah ulama
yang dekat dengan kaum muda.
Ulama itu bagaikan
embun di pagi hari
Hangat di dekat
sejukkan sanubari
Tunjuki umat
Muhammad kala gerah di kalbu
Pemberi minum di
saat haus ilmu
( Puisi Hamdani Mulya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.